Sunday, May 16, 2021

(Andai) Saja

Kebanyakan manusia hobi nya berandai-andai ya. Punya waktu luang dikit, pasti flashback dan kadang menyesali hal yang udah terjadi. Itu aku sih yang kayak gitu.

Andai aku dari awal lulus cari kerja di Bandung aja sampe dapet.
Andai aku lebih keras kepala lagi untuk cinta Geofisika dan terjun di dunia geo geo an.
Andai aku nggak usah egois mikirin apa kata orang saat itu, akhir 2016 - awal 2017.

Aku tipikal yang nggak mau banget diomongin sama temen atau circle terdekat hanya karena "laki laki". Dan hanya karena dia itu pernah deket sama temen aku terus aku jadi ragu dan seolah melakukan penolakan. Padahal "diminta" aja nggak pernah. Kok udah nolak? Iya, seharusnya saat itu aku nggak perlu meminta "pendapat" dari yang dulunya pernah dekat juga.

Di saat itu pula, aku kepikiran terus-menerus hingga akhirnya semua berbalik. Yang pada akhirnya aku sendiri yang berusaha lebih keras supaya keadaan seperti awal lagi. Tapi, sejauh yang kuingat saat itu semuanya nggak berhasil. Bahkan aku ingat terakhir melihat dia itu waktu aku dan temen anak fisika di kampusku main ke kampusnya, yang kebetulan banget dia lewat bareng temen temennya. Aku buru-buru ngumpet saking saltingnya. Nggak tau tuh, dia ngeh apa nggak ya. 

Nggak jauh dari situ, aku keterima kerja di karawang.

Yang bikin mengganjal sampe sekarang itu adalah, bisa bisanya dia terus muncul di mimpi. Apa karena perasaan bersalah? Tapi ah aku nggak salah salah banget kan? Terakhir-terakhir malah aku yang berusaha keras tapi semuanya udah terlambat juga. Udah gitu, aku udah sempet minta maaf kalau kalau emang pernah nyakitin. Ditambah lagi, responnya yang nggak diduga. Baikkkk banget bikin pengen mewek.

Melalui tulisan ini, yang ingin aku sampaikan adalah mungkin semuanya memang sudah garis takdir nya seperti ini. Padahal setelah dua tahun kemudian bisa aja ada kesempatan. Tapi mungkin namanya memang bukan jodoh, pada akhirnya semuanya hanya kenangan, yang kupikir akan selalu diingat. Padahal, kami punya hubungan aja nggak. Tapi kebaikan dia pasti aku ingat terus karena rasa-rasanya jarang ada yang baiknya kayak gitu.

Di tulisan ini pula aku ingin mendoakan secara tulus untuk kebahagiaannya, semoga mendapatkan perempuan yang sebaik dan setulus dirinya. He deserves it.

Toh aku sekarang sudah punya kehidupan sendiri juga. Sudah berumah tangga yang insyaallah jodoh dunia akhirat. Aamiin. Itu pun "hasil" istikhoroh selama 3 bulan. Hehehe.

0 komentar:

Post a Comment