Sunday, September 14, 2014

Suka Duka jadi Mahasiswa


Jadi mahasiswa? Tentunya suatu kebanggan tersendiri bagi seseorang yang telah dipanggil dengan sebutan itu. Ada kata 'maha' yang melekat pada dirinya. Entahlah, maksudnya bangga karena merasa sudah besar dan tidak ada lagi yang mengatur hidupnya, atau bangga karena telah terbebas dari dunia sekolah yang kadang dianggap ribet.

Memang benar sih jadi mahasiswa itu asyik, menyenangkan. Tapi di sisi lain, banyak tanggung jawab di pundak mereka. Pasalnya, jadi mahasiswa itu gak gampang. Mereka harus berjuang, karena mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan. Berikut peran dan fungsi mahasiswa:

1. Agent of Change (Agen Perubahan)

2. Social Control (Kontrol Sosial)

3. Agen Penerus bangsa

Dimana Tridharma Perguruan Tinggi itu adalah:

1. Pendidikan

2. Penelitian

3. Pengabdian kepada Masyarakat

Dari hasil-hasil pendidikan yang kita dapat di dalam maupun di luar kelas perkuliahan, kita tuangkan hal tersebut melalui penelitian, yang kemudian hasil penelitiannya kita aplikasikan kepada masyarakat. Jadi Tridharma perguruan tinggi tersebut saling berkaitan.

Dan, jadi mahasiswa itu gak gampang. Misalnya saja jurusan saya, Geofisika. Dimana waktu semester 1 itu praktikumnya ada 3 dalam seminggu, dan itu harus membuat laporan awal tulis tangan,kemudian di speaken kan (presentasi dan tanya jawab) perorangan terhadap teman kelompok dan asisten, barulah setelah itu melakukan praktikum, dan data yang didapat diolah dalam bentuk Laporan Akhir. Itu baru satu laporan per minggu, belum dikali 3 laporan, dan begitulah seterusnya setiap minggu. Fiuuhhh saya awalnya kaget, ternyata kuliah tuh kayak gini. Belum lagi beban yang dipikul kami selama kaderisasi dalam hal masuk menjadi anggota himpunan. Sibuk dan capenya subhanallah deh. Banyak tekanan dari mana-mana. Tapi setelah menjalani itu semua, kami semakin terbiasa untuk mengatur waktu, bahkan kami pernah tidak tidur demi mengerjakan laporan praktikum. Yah, itulah mahasiswa. Kalau mau sukses, katanya kurangi tidur!

Terlepas dari soal praktikum dan laporan yang penat ini, beberapa kami kecewa dengan hasil belajar kami, sebutlah IPK. Banyak diantara kami yang terlalu fokus mementingkan praktikum dan laporan yang hanya 1 sks, sedangkan yang 2, bahkan 4 sks terabaikan. Dampaknya ipk jauh dari kata 'cumlaude'. Tak apa, saya masih belum mengharapkan cumlaude. Semoga ke depannya bisa lebih baik.


Kembali lagi pada hal 'mengatur' waktu. Kami menganggap hal ini masih wajar, karena baru semester awal, dimana kami masih dalam masa transisi dari SMA ke Perkuliahan. Tapi, katanya juga makin atas makin susah kuliahnya, ajdi manfaatkanlah semester awal dimana matakuliahnya masih ada matakuliah SMA, seperti fisika dasar, matematika dasar, kimia dasar, bahasa indonesia, bahasa inggris, biologi, kwn, dan lain-lain.

Lama kelamaan kami makin terbiasa dengan yang namanya laporan. Jadi, semester 2 kami tidak terlalu fokus pada praktikum, tapi fokus pada sks besar, dan alhamdulillah, hasilnya ipk naik dan meskipun tidak terfokus pada praktikum, nilainya alhamdulillah mendapat A.

Dosen pembimbing saya pun pernah bilang, bahwa anggaplah semuanya biasa-biasa saja, rileks saja. Jangan anggap terlalu susah, dan jangan meremehkan mata kuliah apapun.

Tapiii, dibalik kesibukan tersebut, saya senang menjadi mahasiswa. Di dunia kampus, saya menyadari bahwa hidup itu jangan cuma untuk sendiri. Tapi belajar untuk peduli terhadap orang lain. Saya juga senang punya teman-teman yang asyik. Saya menargetkan untuk punya link di luar fakultas, maka saya berencana ingin ikut BEM universitas.

Tuh, kan banyak enaknya jadi mahasiswa, dibanding beban yang dipikulnya :)

Sunday, September 7, 2014

Kuliah.. ya jangan 'cuma' kuliah saja :)



Belakangan ini, saya yang baru menyelesaikan semester 2 ini menjadi begitu tertarik dengan seputar kegiatan non-akademik di kampus.

Awal 2014 lalu, BEM Fakultas MIPA mengadakan open recruitment untuk posisi staff di berbagai departemen yang ada. Dari situ, aku mulai tertarik dengan yang namanya 'BEM', loh kok kayanya asik ya ikut organisasi semacam bem tuh. Dan akhirnya dengan segala pertimbangan aku memutuskan untuk mengisi formulir dan melakukan wawancara pada awal 2014 itu. Alhamdulillah wawancaranya lancar, dan selang beberapa hari setelah wawancara tersebut aku mendapat sms bahwa aku diterima di departemen keprofesian, di bawah kementerian Penalaran.

Pada kumpul pertama anggota baru BEM Kema FMIPA Unpad, hari minggu tepatnya, kami dikumpulkan dalam satu lingkup keluarga BEM, dan kemudian kumpul per departemen. Disini kita mulai sharing-sharing mengenai pengalaman bem tahun lalu, pengalaman kakak tingkat selama berorganisasi. Dan katanya, berorganisasi itu banyak banget manfaatnya, gak ada ruginya sama sekali. Hanya tinggal bagaimana cara kita mengatur waktu antara perkuliahan dengan organisasi.

Nahh, selama 6 bulan kami menjalani kepengurusan di BEM, alhamdulillah ternyata memang betul terasa sekali manfaatnya, mulai dari dapat teman banyak hingga dapat ilmu dan motivasi. Dan juga dapat ilmu baru yang tidak didapat di perkuliahan. Jika dibuat list, nah seperti ini keuntungan mengikuti organisasi kampus seperti BEM:

1. Dapat teman banyak, yang nantinya berguna sebagai link.
2. Meningkatkan softskill.
3. Dapat motivasi lebih, bahwa sebagai mahasiswa jangan cuma kuliah saja, tapi juga berorganisasi dan berkarya.
4. Kenal sama orang-orang hebat, seperti mahasiswa berprestasi, teman2 yang menjuarai berbagai kompetensi.
5. Dapat ilmu tentang komunikasi.
6. Bekerja sesuai deadline.
7. Dapat informasi lebih dulu, karena informasi-informasi biasanya melalui bem dulu.
8. Dapat kisi-kisi, misalnya soal ujian tahun lalu dari kakak tingkat atau dari teman.


Nah itu baru sebagian kecil manfaat mengikuti organisasi. Dan kebetulan, kepala Departemen saya adalah mahasiswa berprestasi no.2 di Fakultas Mipa. Namanya Teh Putri. Tetehnya asyik banget, enak diajak sharing seputar karya ilmiah. Teteh ini tuh udah menjuarai Pimnas 4x. Keren kann. Ide untuk PKM - PKM nya tuh banyak banget, kayanya ngalir aja dengan lancarnya. Pernah, waktu kemaren juga aku lagi down banget, padahal masuk kuliah baru 3 hari di semester 3, tapi kayanya tuh udah dikasih tugas banyak aja, dan suasana di kelas emang lagi gak nyaman, dan pada suatu kesempatan, aku sama teman2 keprofesian dan Teh Putri ini berkumpul, sharing-sharing. Dan dia sharing pengalamannya selama di pimnas, dan ngejelasin kalo kita tuh kuliah, ya jangan cuma kuliah aja. Manfaatin lah selagi kita menjadi mahasiswa tuh, bisa terus untuk berkarya, ikutilah PKM (program kreativitas mahasiswa) yang diadakan oleh dikti, selain kita bisa menuliskan hasil karya kita, bisa juga mendapatkan uang untuk merealisasikan ide-ide tersebut, jika berhasil didanai dikti. Dan setelah itu tahapnya masuk ke Monev (monitoring dan evaluasi), jika lolos, masuk Pimnas (pekan ilmiah mahasiswa nasional), dan kalo juara disini, dan nyumbang medali untuk universitas tuh rasanyaaa.. Ahh bangga banget pokoknya. Ya walaupun aku belum pernah ikut pkm sih, tapi rencananya sekarang ingin membentuk tim pkm bersama teman-teman di Mipa. Semoga aja bisa mengikuti jejaknya teh Putri :) aamiin.




Nahh gitu, jadi dengan ikut BEM tuh, aku ngerasa dihargain disini, karena orang-orang BEM tuh netral banget. Disini aku punya keluarga baru, disaat aku ngerasa jenuh dengan dunia perkuliahan, terutama di kelas, nah dengan bertemu dan sharing dengan teman2 BEM, semangatku langsung meningkat lagi. Aku senang sama teman-teman di BEM, banyakkk bangeeet manfaatnya. Gak bakalan rugi kalo kita ikutan BEM, malah ipk pun naik, asalkan kita benar-benar  komitmen di BEM dan konsisten dalam mengatur waktu untuk belajar dan berorganisasi, serta berkarya :)