Sunday, May 10, 2015

Kuliah Lapangan Geologi Struktur - Sungai Cinambo, Waduk Jatigede


Objek kuliah lapangan semester 4 ini adalah Struktur patahan di Sungai Cinambo. Ini adalah kuliah lapangan ketiga kami (geofisika 2013) setelah ke Citatah (Batu Gamping) dan Pertamina Geothermal Energy, Kamojang. Di Cinambo kami juga akan mengamati besar dip (kemiringan) batuan, strike (jurus) dan kemudian kita bisa mendapatkan struktur antiklin disana.
 
gb.1 memulai perjalanan dari pemberhentian bis menuju objek utama: Sungai Cinambo
perjalanan menuju Sungai Cinambo sedikit ekstrim, dengan jalanan yang menanjak dan turun, cukup curam, maka kami saling membantu disini.
gb.2 (Ini sebetulnya Dr. Sartono yang ngingetin supaya kami memfoto moment ini)
Struktur geologi yang tersingkap di sepanjang sungai Cinambo yang merupakan batuan formasi Cinambo sebenarnya hanya bagian kecil dari pola struktur geologi blok Majalengka yang cukup rumit. Begitu yang dipaparkan Dosen Kami, Dr. Sartono

gb.3 Peta Struktur Geologi Blok Majalengka


Formasi batuan di Sungai Cinambo ini terdiri dari batuan lempung, batupasir dan kuarsit.
 
gb.4 terlihat urat-urat/mineral kuarsa
Struktur geologi pada singkapan di sungai Cinambo sebagian besar berupa struktur sesar naik, tapi ada juga yang merupakan sesar turun dan mendatar serta struktur antiklin dan sinklin.
gb. 5 menelusuri formasi batuan Cinambo
Setelah kami mengukur dip dan strike nya, didapatkan kisaran dip sebesar 20-40 derajat, dengan strike N 90 E - N 180 E. Kelompok satu mendapatkan strike sebesar N 95 E, N 105 E dan N 110 E. Pengukuran dilakukan sebanyak minimal tiga kali dari orang yang berbeda, karena pengukuran pada tiap orang tidak semua sama, relatif tergantung pada kejelian kita dalam mengukur. Namun masih pada batasan wajar.


gb.6 mengukur Dip
Kami mengukur dip dan strike di lokasi paling ujung formasi sungai cinambo, jika dilihat di peta, kami berada di antara timur dan selatan (timur laut) dan disana tipe batuannya sama, arah strike nya pun sama. Berbeda jika kita berjalan sedikit ke arah utara, disana terlihat struktur patahan, maka disana kita bisa mendapatkan perbedaan besar dip dan strike.
gb.7 Peta Struktur Geologi Sungai Cinambo
Saat berusaha mengukur dip dan strike di seberang tempat semula, karena aliran sungai yang cukup deras dan dalam (atau mungkin kurang keseimbangan), kaki saya terkilir  karena salah memakai jenis sandal dan jatuh di situ juga. Alhasil baju, celana dan tas basah. Kenapa gak sekalian berenang aja ya. Tapi, ya itulah pengalaman di sungai Cinambo. Kalau gak jatuh, kurang afdol gitu. (Ngeles)
Setelah mengukur dip dan strike dan mendengarkan penjelasan dari dosen kami, kami kembali ke bis dan melalui jalur yang berbeda dari semula. Kali ini saya memakai kembali sepatu lapangan, agar tidak terjatuh lagi. Dan kami harus menyeberang sungai kembali. Kali ini cukup dalam.
gb.8 Mendengar penjelasan dosen
tapi sebelum itu kami sempat mengambil foto bersama.
gb.9 Foto Bersama
Lalu kami beristirahat makan siang.
Saat melanjutkan kembali perjalanan, kami menemukan struktur antiklin. Dan disinilah sebenarnya puncak antiklin. Jadi, teori dengan kenyataannya betul-betul berbeda. Karena dalam bayangan saya bahwa puncak antiklin pastilah di atas, namun ini justru di sungai.
gb.10 struktur antiklin (difoto dari jauh :D)
Pukul 14.00 kami harus bergegas untuk sholat dzuhur. Kali ini perjalanan dirasa lebih berat dibanding pagi tadi. Jalanannya pun menanjak dan cukup jauh.

gb.11 jalanan menanjak
Tapi saat tiba di puncak, kami sempat mengambil foto bersama dosen kami.
gb. 12 selfie bareng dosen
Dilihat dari atas sini, rasanya saya ingin tetap disini. Seneng aja liatnya
gb.13 jalanan menanjak dilihat dari puncak
Kami menemukan sebuah warung dan teman-teman saya beristirahat disana. Namun sebagian melanjutkan perjalanan yang lumayan panjang. Saya mengikuti kawan-kawan yang berjalan menuju kembali ke bis. Terlihat di belakang, Dosen kami berjalan bersama kawan-kawan saya.

0 komentar:

Post a Comment