perjalanan menuju Sungai Cinambo sedikit ekstrim, dengan jalanan yang menanjak dan turun, cukup curam, maka kami saling membantu disini.
gb.2 (Ini sebetulnya Dr. Sartono yang ngingetin supaya kami memfoto moment ini) |
Struktur
geologi yang tersingkap di sepanjang sungai Cinambo yang merupakan batuan
formasi Cinambo sebenarnya hanya bagian kecil dari pola struktur geologi blok
Majalengka yang cukup rumit. Begitu yang dipaparkan Dosen Kami, Dr. Sartono
gb.3 Peta Struktur Geologi Blok Majalengka |
Formasi
batuan di Sungai Cinambo ini terdiri dari batuan lempung, batupasir dan kuarsit.
Struktur
geologi pada singkapan di sungai Cinambo sebagian besar berupa struktur sesar
naik, tapi ada juga yang merupakan sesar turun dan mendatar serta struktur
antiklin dan sinklin.
gb. 5 menelusuri formasi batuan Cinambo |
Setelah
kami mengukur dip dan strike nya, didapatkan kisaran dip sebesar 20-40 derajat,
dengan strike N 90 E - N 180 E. Kelompok satu mendapatkan strike sebesar N 95
E, N 105 E dan N 110 E. Pengukuran dilakukan sebanyak minimal tiga kali dari
orang yang berbeda, karena pengukuran pada tiap orang tidak semua sama, relatif
tergantung pada kejelian kita dalam mengukur. Namun masih pada batasan wajar.
gb.6 mengukur Dip |
Kami
mengukur dip dan strike di lokasi paling ujung formasi sungai cinambo, jika
dilihat di peta, kami berada di antara timur dan selatan (timur laut) dan
disana tipe batuannya sama, arah strike nya pun sama. Berbeda jika kita
berjalan sedikit ke arah utara, disana terlihat struktur patahan, maka disana
kita bisa mendapatkan perbedaan besar dip dan strike.
gb.7 Peta Struktur Geologi Sungai Cinambo |
Saat
berusaha mengukur dip dan strike di seberang tempat semula, karena aliran
sungai yang cukup deras dan dalam (atau mungkin kurang keseimbangan), kaki saya
terkilir karena salah memakai jenis
sandal dan jatuh di situ juga. Alhasil baju, celana dan tas basah. Kenapa gak
sekalian berenang aja ya. Tapi, ya itulah pengalaman di sungai Cinambo. Kalau
gak jatuh, kurang afdol gitu. (Ngeles)
Setelah
mengukur dip dan strike dan mendengarkan penjelasan dari dosen kami, kami
kembali ke bis dan melalui jalur yang berbeda dari semula. Kali ini saya
memakai kembali sepatu lapangan, agar tidak terjatuh lagi. Dan kami harus
menyeberang sungai kembali. Kali ini cukup dalam.
gb.8 Mendengar penjelasan dosen |
tapi sebelum itu kami sempat mengambil foto bersama.
Lalu
kami beristirahat makan siang.
Saat
melanjutkan kembali perjalanan, kami menemukan struktur antiklin. Dan disinilah
sebenarnya puncak antiklin. Jadi, teori dengan kenyataannya betul-betul
berbeda. Karena dalam bayangan saya bahwa puncak antiklin pastilah di atas,
namun ini justru di sungai.
gb.10 struktur antiklin (difoto dari jauh :D) |
Pukul
14.00 kami harus bergegas untuk sholat dzuhur. Kali ini perjalanan dirasa lebih
berat dibanding pagi tadi. Jalanannya pun menanjak dan cukup jauh.
gb.11 jalanan menanjak |
Tapi saat tiba di puncak, kami sempat mengambil foto
bersama dosen kami.
gb. 12 selfie bareng dosen |
Dilihat
dari atas sini, rasanya saya ingin tetap disini. Seneng aja liatnya
gb.13 jalanan menanjak dilihat dari puncak |
Kami
menemukan sebuah warung dan teman-teman saya beristirahat disana. Namun
sebagian melanjutkan perjalanan yang lumayan panjang. Saya mengikuti
kawan-kawan yang berjalan menuju kembali ke bis. Terlihat di belakang, Dosen
kami berjalan bersama kawan-kawan saya.
Setelah
shalat dzuhur dan beristirahat. Kami pulang dan sampai jatinangor saat isya.
Lihat Juga:
Kuliah Lapangan Geothermal Energy, Kamojang, Jawa Barat
Laporan Akhir Praktikum Perpetaan
Laporan Akhir Praktikum GF-1.2 Menggambar Kontur
Modul Praktikum Elektronika Dasar
Modul dan Laporan Akhir Praktikum Metode Numerik 1
Lihat Juga:
Kuliah Lapangan Geothermal Energy, Kamojang, Jawa Barat
Laporan Akhir Praktikum Perpetaan
Laporan Akhir Praktikum GF-1.2 Menggambar Kontur
Modul Praktikum Elektronika Dasar
Modul dan Laporan Akhir Praktikum Metode Numerik 1
0 komentar:
Post a Comment